Perbedaan Pupuk Untuk Jagung Organik dan Nonorganik Serta Manfaatnya
Pupuk untuk jagung yang organik sangat disarankan untuk diberikan kepada setiap tanaman, khususnya jagung. Pupuk ini berasal dari tanaman membusuk dapat membantu pertumbuhan tanaman tanpa membawa efek kimiawi. Selain itu, kandungan dalam pupuk organik juga dapat membantu kesuburan tanah yang akan digunakan untuk menyemai.
Selain itu, ada pula pupuk nonorganik. Biasanya, pupuk ini berasal ari bahan kimia yang diprodusi oleh pabrik. Manfaatnya pun tak kalah besar dari pupuk organik. Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.
Perbedaan Pupuk untuk Jagung Organik dan Non Organik
Bagi para petani, wajib mengetahui perbedaan antara pupuk organik dan non organik. Â Dengan demikian, Anda bisa memilih jenis pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman. Secara singkat, berikut ini adalah perbedaan kedua jenis pupuk tersebut :
- Pupuk untuk jagung organik dibuat dari bahan-bahan alami seperti daun-daunan dan kotoran hewan ternak seperti kambing dan sapi. pupuk organik sama sekali tidak menggunakan bahan kimia tambahan dalam proses pembuatan.
- Sedangkan pupuk non organik dibuat dari bahan-bahan kimia yang memberi manfaat langsung dan cepat efeknya pada tanaman. Selain itu, pupuk no organik juga mengandung unsur makro serta kimiawi seperti magnisuim, nitrogen dan lain sebagainya.
- Pupuk organik harganya lebih murah karena dapat dibuat sendiri dari hewan ternak yang Anda miliki. Berbeda dengan non organik yang hanya bisa didapatkan di toko pertanian dan harganya lumayan mahal.
Manfaat Pupuk Untuk Tanaman Jagung
Tanaman jagung harus diberi pupuk agar tumbuh optimal. Maka, bagi pertanian jagung, tak heran jika petani berani mengeluarkan modal besar untuk pengadaan pupuknya. Berikut ini manfaat penggunaan pupuk untuk tanaman jagung secara umum :
- Pupuk terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung
- Pupuk juga dapat mempercepat hasil produksi jagung dengan sempurna
- Pupuk membantu dalam merangsang pertumbuhan dari tanaman khususnya tanaman jagung
- Dapat mengingkatkan hasil produksi panen
- Penggunaan pupuk organik mampu meningkatkan kadar organik dalam tanah
- Mudah didapatkan dimana saja
Cara Pembuatan Pupuk Organik
Lanjut ke pembahasan selanjutnya yaitu seputar cara pembuatan pupuk untuk tanaman  jagung dari bahan organik. Untuk jenis yang akan dibuat merupakan pupuk organik jenis cair, dan berikut langkah-langkah pembuatannya.
Bahan yang perlu disiapkan:
- Kotoran hewan ternak baik kambing, ayam maupun sapi sebanyak satu karung
- Dedak sebanyak setengah karung
- Berbagai macam daun-daunan seperti daun pisang, jerami dan lain sebagainya
- Gula merah sebanyak 100 g
- EM4 atau Bioaktivator kurang lebih 50 ml
- Air secukupnya
- Tong dengan kapasitas 100 liter
- Selang
- Botol plastik
Setelah bahan siap, lanjut ke proses pembuatan:
- Siapkan tong plastik untuk tempat pupuk
- Lubangi tong dengan selang aerotor
- Potong bahan organik sebagai bahan baku
- Masukkan ke tong dan tambahkan air. aduk sampai rata
- Larutkan bioaktivator seperti EM4 serta gula merah dengan air. aduk merata
- Masukkan adonan tersebut ke dalam tong tempat bahan baku. Tutup tong dengan rapat
- Masukkan selang melalui lubang
- Beri perekat di bagian selang masuk sehingga tak ada udara yang masuk ke dalam
- Biarkan ujung selang ke dalam botol air mineral yang telah diisi air
- Tunggu 7 – 10 hari
- Cium bau adonan untuk mengecek tingkat kematangan
- Pisahkan cairan dengan ampasnya. Masukkan cairan yang didapat melewati penyaringan ke dalam botol plastik atau bisa juga kaca
- Tutup dan pupuk telah siap untuk digunakan
Dengan menggunakan pupuk untuk jagung sesuai anjuran dan tepat, maka hasil panen juga akan semakin melimpah. Pastikan juga jika waktu pemberian pupuk sesuai dengan waktu yang dianjurkan. Jangan terlalu lama namun juga jangan terlalu cepat. Jika membuat pupuk organik dirasa ribet dan memakan banyak waktu, maka Anda bisa memilih pupuk kimiawi.