3 Unsur Penting yang Terkandung pada Pupuk Anorganik
Salah satu jenis pupuk yang juga sering digunakan dalam upaya budidaya tanaman salah satunya adalah pupuk anorganik yang dibuat melalui proses kimiawi. Penggunaan jenis pupuk tersebuy sering digunakan oleh petani sejak adanya penerapan Revolusi Hijau yang dicetus oleh rezim Presiden Soeharto. Kebijakan pemerintah yang satu menyebabkan adanya ketergantungan pada penggunaan pupuk anorganik bagi beberapa petani.
Apa Itu Pupuk Anorganik untuk Tanaman?
Pupuk anorganik merupakan salah satu jenis pupuk yang dalam pembuatannya melalui berbagai proses. Di antaranya adalah proses fisika, kimia dan biologis. Pada umumnya pembuatan pupuk tersebut dilakukan oleh beragam pabrik dengan menggunakan berbagai macam bahan dasar anorganik berbeda-beda sesuai dengan fungsi yang dimilikinya.
Pupuk anorganik itu sendiri pun memiliki ciri atau karakteristik yang membuatnya mudah dikenali serta berbeda dengan pupuk lainnya, di antaranya adalah:
- Unsur Hara => Kadar zat hara makro biasanya dinyatakan dalam bentuk persen, sedangkan kadar mikro dinyatakan dalam satuan ppm atau part per milion
- Daya Larut => Daya larut pada pupuk jenis ini biasanya cukup tinggi dan lebih cepat terserap kedalam tanaman
- Higroskopisitas => Higroskopisitas merupakan sifat pupuk yang berkaitan dengan kemampuannya dalam mengikat uap air dari udara bebas. Dan pupuk anorganik memiliki sifat higroskopisitas yang tinggi.
Kandungan dalam Pupuk Anorganik
Pupuk ditambahkan pada saat proses perawatan tanaman sebagai tambahan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Namun, apa saja kandungan yang terdapat pada pupuk anorganik itu sendiri?
1. Nitrogen (N)
Nitrogen adalah unsur hara makro yang sangat dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman. Peranan nitrogen itu sendiri adalah untuk merangsang pertumbuhan tanaman. Selain itu, nitrogen juga berperan aktif dalam pembentukan klorofil atau zat hijau daun pada proses fotosintesis.
Fungsi lain dari nitrogen adalah sebagai pembentuk lemak, protein dan berbagai persenyawaan organik lainnya pada tanaman. Jenis pupuk yang terdapat unsur yang satu ini di antara adalah pupuk Urea dan pupuk NPK.
2. Fosfor (P)
Kadnungan unsur lainnya yang ada pada pupuk anorganik adalah fosfor, yang merupakan unsur tanah makro yang berfungsi untuk memberi rangsangan pada pertumbuhan akan tanaman-tanaman muda. Tak hanya itu, fungsi lain dari unsur fosfor ini adalah untuk membentuk protein serta karbohidrat yang dibutuhkan oleh tanaman. Jenis pupuk yang mengandung banyak unsur forfor salah satunya adalah TSP.
3. Kalium (K)
Kalium atau KCl merupakan salah satu unsur hara yang sangat penting bagi tanaman. Unsur hara yang satu ini memiliki manfaat untuk dapat meningkatkan pembentukan zat hijau daun pada tanaman yang dibudidayakan. Tak hanya itu, kandungan unsur tersebut juga bisa membantu pembentukan protein dan karbohidrat pada tumbuhan. Kalium juga merupakan sumber kekuatan bagi tanaman, terutama dalam menghadapi kekeringan dan berbagai penyakit yang berpotensi menyerang tanaman.
Pada dasarnya, pupuk anorganik ini memang mengandung banyak sekali unsur makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman yang dibudidayakan oleh para petani.Namun, selain unsur hara makro, tanaman juga sangat memerlukan unsur hara mikro walaupun kebutuhannya tidak sebanyak unsur hara makro.
Akan tetapi, jenis pupuk yang satu ini jarang sekali tersedia berbagai jenis unsur hara mikro seperti, magnesium, kalsium, mangan, besi dan unsur lainnya yang sangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan tanaman. Anda bisa menyiasatinya dengan menambahkan pupuk organik untuk dapat menyeimbangkan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yang dibudidayakan tersebut.